Katarsis
Barangkali ini adalah sisa-sisa hidupku yang terasing di alam kabir. Semua yang telah di renggut paksa oleh seantero lingkungan alam, telah mati berkalang tanah di alam sendiri.
Barangkali hidup selalu memikirkan hal-hal yang berlainan. Semakin beramuk dan tumpul. Masalah tajam atau tidaknya, menjadi utusan orang asing.
Barangkali aku selalu ingin tahu mana yang sebenar-benarnya ‘kebenaran’. Karena sedikit saja kesalahan pada tulisan ini, aku harap mereka mengerti dengan mustahilnya kehidupan yang ia jalani.
Barangkali doa-doa dan dosa waris yang manusia tangisi di setiap ibadat-nya maupun yang tidak diinginkan selama ini, aku harap semua tidak beralih arah ke kiri dan ke kanan. Karena hakikatnya, semua akan kembali ke jalan yang lurus.
2024
Mengikhtisarkan Kehidupan
Pagi ini aku hanya ingin merinding dan merenung.
Ada beribu-ribu makna di depan sana; terlihat luka kehidupan meringis dari sinar pucat pagi yang tidak punya matahari.
Aku datang perlahan dengan melepas perpisahan yang masih tertahan. Lalu sajakku menjadi hidup dalam kebuasan lain.
Sementara kematian menjadi tidur paling nyenyak untuk sementara waktu — memastikan untuk tidak lupa bahwa dalam mimpi hanya satu hal yang paling aku ingat; aku harus segera bangun untuk menyimpulkan hidup di setiap perjalanan.
Karena semua hal adalah hal lain; asing.
Kepura-puraan yang tidak bernama, dan sekarang aku memilih berdiam dengan diri sendiri.
Barangkali di setiap keinginan manusia, ada waktu murung yang panjang. Maka aku berdoa, semoga ketidakberdayaan manusia bisa sungguh mencintai ketidakberdayaan yang lain.
Hidup sungguh menyentuh yang rapuh dan aku ingin bangun dari keterpurukan manusia-manusia yang lemah karena keluhan, aku ingin senyumku terlepas dan bisa menyelesaikan hidup tanpa tergesa-gesa.
Aku percaya; dalam gemetar jiwa
Tuhan menyeru untuk kembali
Lewat puisi; kutaruhkan hidupku
Untuk mengingat dan berkontemplasi.
2024
Tentang Penulis
Rifqi Septian Dewantara merupakan pegiat sastra asal Balikpapan, Kalimantan Timur. Ia lahir pada Mei 1998. Karya-karyanya pernah tersebar di berbagai media online maupun majalah digital. Buku antologinya LIKE (2024) dan SHARE (2025) diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Ekspresi. Buku puisinya Aku Tidak Datang dari Masa Depan (Langgam Pustaka, 2025). Bisa disapa melalui Instagram @rifqiseptiandewantara.












