RETORIK.ID, Pamekasan – Batu Kenong yang diduga ada sejak zaman Megalitikum kini menjadi peninggalan bersejarah bagi warga Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.
Perlu diketahui, zaman Megalitikum adalah zaman ketika manusia sudah dapat membuat dan menghasilkan kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar.
Lokasi batu kenong itu berada di dusun Brakas desa Kaduara Barat sekira 600 meter ke utara dari jalan raya.
Batu kenong tersebut apabila di tabuh menggunakan benda lain akan menghasilkan bunyi-bunyian seperti alat musik gamelan.
Sesepuh di dusun brakas Mbah Holli menceritakan, bahwa yang pertama kali menemukan Batu Kenong ditempat adalah Bebuyut Ketel.
“Awalnya Bebuyut Ketel membawa sahabatnya dalam perjalanan untuk bersemedi, setelah sampai di tempat batu kenong Bebuyut Ketel berhenti karena merasa haus, ia memukul tongkat yang dipegangnya ke arah batu, ketika dipukul batu tersebut berbunyi seperti gamelan dan terbuka keluar air terus di minum,” Ungkap Mbah Holli.
Mbah Holli juga mengaku bahwa batu tersebut keberadaannya sudah cukup lama, sebelum dirinya lahir batu itu sudah ada. Sabtu, (21/5/2022).
“Batu itu sudah tua, bahkan sebelum saya dilahirkan batu itu sudah ada di tempatnya. Saya sendiri mengetahui batu itu karena diceritakan oleh kakek saya,” ujarnya.
Sampai saat ini warga sekitar rutin melaksanakan rokat setiap tahunnya, dimana Mbah Holli dipercaya untuk mengurusi acara tersebut.
“Sampai sekarang kami rutin menjalankan rokat, gotong royong untuk melaksanakan acara tersebut bersama-sama,” tandasnya.