Daerah  

Gelar PMM, Forum Wartawan Pamekasan Jernihkan Kacamata Publik Soal Pers

Forum Wartawan Pamekasan (FWP) gelar pendidikan melek media (PMM), di Aula Pendopo Wakil Bupati Pamekasan, Rabu (27/10/2022).

RETORIK.ID, Pamekasan – Forum Wartawan Pamekasan (FWP) menggelar dialog Pendidikan Melek Media (PMM) di Aula Wakil Bupati Pamekasan, Kamis (27/10/2022)

Kegiatan bertemakan “Pers dan Kesalahpahaman Publik” itu dihadiri sejumlah pemateri, diantaranya Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, Ketua PWI Pamekasan, Tabri S Munir, Ketua FWP, Ongky Arista UA serta Akademisi IAIN Madura, Moh. Zuhdi.

Selain itu, hadir juga beberapa organisasi wartawan Pamekasan, 28 orang perwakilan dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Pamekasan serta puluhan mahasiswa yang ada di Kabupaten Pamekasan.

Ketua Panitia PMM FWP, Umarul Faruk mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk membuka ruang diskusi, baik antara masyarakat maupun pemangku kebijakan terhadap pemahaman fungsi pers.

Menurut Faruk, terkadang banyak kesalahpahaman, tak hanya dari masyarakat, melainkan juga dari OPD-OPD maupun pejabat lain dalam mengartikan wartawan.

“Tidak sedikit kesalahpahaman yang terjadi, beberapa orang yang bukan wartawan, kadang dianggapnya sebagai wartawan,” ujarnya, Kamis (27/10/2022)

Mantan Ketua UKK LPM Aktivita IAIN Madura ini menjelaskan, adanya kegiatan PMM ini bisa dijadikan ruang edukasi, koreksi dan kritik, termasuk untuk menyusun kebijakan publik yang lebih baik kedepannya.

“Melalui PMM ini, harapannya bisa menjadi wadah untuk belajar dan memahami bagaimana peranan maupun fungsi pers itu sendiri. Utamanya dalam mengontrol kebijakan-kebijakan pemangku kekuasaan,” tutupnya.

Ketua PWI Pamekasan, Tabri S Munir mengatakan, berkenaan dengan wartawan sudah diatur dalam UU Pers. Ada kode etik yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugas, yakni kode etik jurnalistik.

“Sejauh ini, PWI maupun organisasi pers konstituen Dewan Pers, memiliki perhatian terhadap kapasitas wartawan anggota. Integritas wartawan, bisa dilihat dari proses bagaimana wartawan mengenalkan diri, utamanya kompetensi mereka,” katanya.