RETORIK.ID, Pamekasan – Ikhtiar membangun Pamekasan menjadi Kabupaten hebat terus dilakukan oleh Bupati muda Baddrut Tamam. banyaknya penghargaan dan segudang prestasi telah sukses diraihnya, termasuk penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang menobatkan Pamekasan sebagai 10 besar Kabupaten terinovatif di Indonesia.
“Alhamdulillah Kabupaten Pamekasan sudah tidak bersaing dengan kabupaten di Madura, persaingan kita sudah dengan kabupaten di luar Madura,” ujar Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam saat acara safari ramadhan di Kecamatan Palengaan, Rabu (5/4/2023) sore.
Bupati mengungkapkan, kabupaten di Jawa Timur yang masuk 10 besar Kabupaten terinovatif di Indonesia adalah Banyuwangi, Pamekasan, Mojokerto dan Situbondo.
Capaian tersebut kata Baddrut merupakan kerja keras semua stake holder, utamanya aparatur sipil negara (ASN) dan pejabat di lingkungan Pamekasan Pamekasan serta dukungan masyarakat atas segala Program yang dicanangkan pemerintah.
“Dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur terinovasi berarti Pamekasan sudah sangat inovatif. Kemudian pak wabup kemarin laporan ke saya tentang pertumbuhan ekonomi di Pamekasan, luar biasa. Kita pendapatan per kapita per tahun sudah Rp 22 juta masing-masing orang, artinya rata-rata pendapatan orang Pamekasan per bulan Rp 1,9 juta sampai Rp 2 juta,” katanya.
Menurutnya, salah satu faktor yang mendorong kesejahteraan masyarakat Pamekasan meningkat adalah berkembangnya usaha mikro kecil menengah melalui program sepuluh ribu pengusaha baru (Sapu Tangan Biru).
“Program ini memberikan pelatihan usaha gratis, bantuan modal, bantuan alat hingga fasilitasi pemasaran,” ungkapnya.
Sehingga, sambut suami Nayla Tamam ini, tidak sedikit out put dari pelatihan yang telah diberikan membuat warga Pamekasan dapat mengembangkan usahanya.
“Seperti usaha batik, produksi tas, songkok, sarung, dan makanan olahan lain sesuai dengan pelatihan yang diikuti.,” sambungnya.
Sehingga, ujar dia, perputaran uang masyarakat Pamekasan tidak seluruhnya keluar ke daerah lain, melainkan dapat berputar di Pamekasan lantaran stok produk tersedia.
“Sarung yang dipakai saya ini adalah produksi Palengaan, misalnya jelang lebaran seperti ini hampir semua masyarakat mau beli pakaian baru, kalau ada produk Pamekasan, maka kebutuhan sarung, sandal dan lain-lain dapat terpenuhi,” ujarnya.
Selain UMKM, faktor lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pamekasan adanya program pengobatan gratis atau universal health coverage (UHC). Masyarakat tidak lagi harus mengeluarkan biaya untuk berobat ke rumah sakit, puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya yang bekerja sama dengan badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan.
“Sehingga biaya pengobatan itu bisa untuk beli susu anak, beras, atau keperluan keluarga lain. Sekarang masyarakat tidak perlu khawatir lagi untuk pergi berobat ke rumah sakit atau puskesmas,” tandasnya.
Tidak hanya itu, perekonomian masyarakat juga didorong adanya infrastruktur yang bagus. Beberapa ruas jalan di daerahnya telah dibangun sesuai skala prioritas demi kepentingan masyarakat, seperti ruas jalan Pegantenan-Batumarmar, dan akses jalan Palengaan-Pangereman yang sebelumnya tidak mendapatkan perhatian serius.
“Karena akses jalan bagus itu, maka hasil pertanian warga cepat sampai ke pasar, sebelumnya tidak ada poros jalan Palengaan-Pangereman sekarang sudah ada. Mudah-mudahan karena kita bersyukur Allah memberikan nikmat lain kepada kita,” tutup Baddrut Taman.