RETORIK.ID, Pamekasan – Pegiat Sosial di Kabupaten Pamekasan menyayangkan dan mengecam terkait adanya pengerahan masa untuk sweeping mobil yang mengangkut muatan tembakau Jawa (Luar Madura).
Pernyataan itu disampaikan oleh pegiat Sosial di kabupaten Pamekasan yang meliputi Indonesia Analisys Politic and Policy Consulting (Idea), Lembaga Perkumpulan Pemuda Pengawal Keadilan (P3K), Front Aksi Massa (FAMAS) dan Barisan Mahasiswa Merdeka (BMM).
Samhari Koordinator Pegiat Sosial Pamekasan mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir telah terjadi pengerahan masa untuk sweeping adanya muatan tembakau luar Madura ke kabupaten Pamekasan.
Mereka berkumpul di pinggir jalan di daerah Tlanakan atau tepatnya di pintu masuk kabupaten Pamekasan. Tujuannya, mereka menjaga dan sweeping terkait kendaraan yang mengangkut tembakau Jawa (luar Madura).
“Aksi sweeping yang dilakukan beberapa orang tersebut, Kami menyatakan sangat keliru dan menyimpang,” kata Samhari saat konferensi pers. Kamis (14/09/2023).
Dikatakannya, untuk mencegah masuknya tembakau Jawa (luar Madura) masuk ke kabupaten Pamekasan sepenuhnya domain dan wewenangnya Satpol-PP. Sehingga tindakan tersebut dinilai telat merampas hak-hak dan kewajiban Satpol-PP.
“Penegakan perda sepenuhnya kewajiban Satpol-PP, jika ada pihak yang bertindak diluar itu. Maka sudah tindakan sporadis.
Lebih lanjut, Samhari menduga pengerahan masa tersebut tanpa dipandu dan diperintah tidak akan dan tidak mungkin dilakukan. “Pengerahan masa itu patut diduga dilakukan dan dikerahkan seseorang,” tegasnya.
Untuk diketahui, Dalam perda tembakau kabupaten Pamekasan menjelaskan bahwa tembakau luar Madura tidak boleh masuk ke kabupaten Pamekasan dalam hitungan 2 bulan sebelum dan 2 bulan sesudah masa panen.
“Kami meminta dan menghimbau kepada semua pihak untuk selalu bersikap bijak. Sebab perda itu hanya berlaku di kabupaten Pamekasan,” tandasnya.
Sementara itu Basri ketua P3K Pamekasan meminta agar masuknya tembakau Jawa (luar Madura) tidak hanya dilakukan di satu titik. Sebab, jalur masuk ke pamekasan sangat banyak. Bisa dilakukan di jalur tengah dan Pantura.
“Satpol-PP harus bergerak, Kami berharap tidak hanya satu titik saja yang dijaga. Bisa jalur Pantura dan ditengah,” tandasnya.