RETORIK.ID, Pamekasan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, melantik 16 pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (P3K) jabatan fungsional dan teknis formasi tahun 2022 di Peringgitan Dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Selasa (8/8/2023) siang.
Pelantikan yang juga dihadiri Wakil Bupati Pamekasan, Fattah Jasin, Sekretaris Daerah, Masrukin, dan jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan tersebut berjalan khidmat.
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam berpesan agar P3K yang lulus dalam seleksi tersebut meningkatkan syukur kepada Allah Swt atas nikmat yang luar biasa tersebut. Syukur itu salah satunya dapat diimplementasikan dengan kerja keras untuk kemajuan Pamekasan, Jawa Timur, dan Indonsia secara umum.
“Orang yang bersyukur itu akan mendapatkan jalan lapang, kenapa saya mengajak untuk bersyukur karena banyak warga Pamekasan ini yang mau lulus P3K juga” ujar bupati mengawali sambutannya.
Menurut bupati, banyaknya orang yang ingin mengabdikan diri di instansi pemerintahan lantaran tidak sebatas mencari mata pencaharian, melainkan bisa melakukan segala daya dan upaya untuk berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
“Kita bisa melakukan yang luar biasa, di samping itu negara akan memberikan kesejahteraan kepada kita, setidaknya mas mbak yang baru saja dilantik ini urusan makan, minum, dan kebutuhan keluarganya sudah bisa terpenuhi jika disyukuri, jika tidak disyukuri ya tidak cukup,” tandasnya.
Dikatakan, syukur itu juga dapat meningkatkan pengabdiannya kepada agama, bangsa dan negara, dengan membentuk tim yang solid, kolaboratif, kreatif, dan inovatif. Sementara orang yang tidak bersyukur atas nikmat Allah selalu merasa kurang, dan gelisah, sehingga porsi pengabdiannya sangat minim.
“Setelah itu, saya sering menyampaikan, kita ini kalau diambil darahnya kira-kira bertuliskan abdi negara, sehingga segala daya dan upaya kita persembahkan kepada bangsa dan negara. Khususnya masyarakat Pamekasan sesuai dengan tugas dan fungsi kita ditempatkan di posisi masing-masing,” ungkapnya.
Oleh karena itu, tambah dia, orientasi hidup abdi negara itu jangan sampai melebihi kemampuannya agar tidak melanggar ketentuan yang berlaku, karena gaya hidup yang akan menjerumuskan seseorang, termasuk abdi negara.
“Makanya disyukuri, biar nggak nabrak nabrak, wes nanti pada waktunya akan sampai juga sesuai dengan keinginan kita. Karena kalau kita bersyukur hidupnya akan tenang,” pungkasnya.