PERIH KASIH
Seolah nestapa dalam hiruk kehidupan
Kerap menderita di tengah candaan
Tanpa kami kira
Kau pilu, kau terluka
Mencerna setiap sepak terjang
Hingga menikam rasa lelah
yang bergelayut pada tubuh yang mulai berkerut
Kau terseok dalam gubuk cemara
dengan pakaian lusuh dan dompet merah merona
Favorit para ibu-ibu tua
Terpingkal tawa dengan para tetangga
Ghibah ria seolah lupa umur